Sanskerta, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebutkan temuan kasus cacar monyet atau monkeyfox di DKI Jakarta, pasien berasal dari komunitas tertentu. Tidak tahu apa makna tersirat dari komunitas tertentu, namun Heru mengatakan ini adalah hal yang sensitif untuk dibicarakan. Terlebih, perlu diketahui hubungan seksual kerap menjadi penyebab kuat terjadinya penularan cacar monyet. “Insyallah (kasus cacar monyet) itu hanya komunitas tertentu, kita lokalisir ke situ,” kata dia, saat ditemui di Jakarta Timur, Rabu (1/11/2023).
“Ini (penyebab cacar monyet) sensitif ya, tapi nanti Dinkes saja,” tandas dia. Sebelumnya, aktivitas seksual berperan dalam transmisi cacar monyet, hal tersebut diungkap dr. Robert Sinto, Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Kelompok Staf Medis Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Menurutnya, sentuhan kulit atau cairan yang menempel ke orang lain dapat membuat orang yang tersentuh jadi terinfeksi. Dengan demikian, seks bisa menjadi aktivitas pasangan yang rentan jika salah satu pihak sudah terinfeksi cacar monyet. “Dalam satu tahun terakhir dari 2022-2023, mode transmisi kontak erat melalui hubungan seksual ini yang menjadi faktor, yang sering dihubungkan dengan kasus cacar monyet satu tahun belakangan ini,” ujar Robert.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Robet menambahkan, alat kontrasepsi kondom juga tak dapat menjamin dapat melindungi 100 persen dari penyakit cacar monyet saat berhubungan seks dengan pasangan. “Kondom itu tidak bisa melindungi dari penularan karena seks itu kontak erat langsung, bukan masalah cairannya,” kata Robert. Robert menuturkan kondom tidak dapat menutupi seluruh bagian permukaan tubuh selama berhubungan seks. Sedangkan penularan cacar monyet utamanya disebabkan oleh kontak fisik antarmanusia maupun droplet berupa air liur dan keringat.