Sanskerta, Jakarta – Di Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia, dr Rahmi Alfiah Nur Alam SpRAD (K) mengingatkan bahwa kanker payudara adalah penyakit yang juga dapat menyerang kaum laki-laki.
Walau secara persentase lebih banyak menyerang wanita, tapi dokter spesialis dan konsultan radiologi di Bethsaida Hospital mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan pria juga bisa mengidap kanker payudara.
Oleh sebab itu, kata Rahmi, pemeriksaan rutin wajib dilakukan dengan metode. Metodenya kurang lebih sama kayak yang dilakukan Kaum Hawa, periksa payudara sendiri dengan teknik perabaan dan dengan bercermin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jika merasa ada yang berbeda pada payudara, periksakan melalui pemeriksaan medis yaitu mammografi dan USG Mammae,” kata Rahmi di seminar kesehatan yang diadakan Bethsaida Hospital dengan tema ‘Pahami, Sadari, Tangani: Deteksi Dini, Kunci Kesembuhan Kanker Payudara’ belum lama ini.
Ditambahkan dokter spesialis bedah Bethsaida Hospital, dr Clement Dewanto SpB, penanganan tepat juga penting dalam mendukung kesembuhan seorang pasien yang terdiagnosis kanker payudara, selain deteksi dini.
Menurut Clement, kanker payudara bisa terjadi karena sejumlah faktor. Ada yang bisa dicegah, ada juga yang tidak seperti kanker payudara yang terjadi karena faktor genetik atau turunan.
“Namun, kita bisa mengurangi risikonya dengan mengatur pola hidup sehat. Jika sudah terdiagnosis, penanganan kanker payudara harus dilakukan dengan tepat, sesuai kondisi masing-masing pasien berdasarkan diagnosis penunjang medis,” katanya.
“Tahapannya, bisa mulai dari terapi sampai menjalani prosedur operasi pengangkatan payudara, semua tergantung tingkat keparahan dan jenis tumor yang dialami pasien,” pungkasnya.
Kanker Payudara Secara Umum
Pria juga bisa kena kanker payudara, ini gejala dan pengobatannya
Lebih lanjut Rahmi, mengatakan, kanker payudara menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus kanker di Indonesia, serta menjadi penyebab kematian terbesar akibat kanker.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus kanker payudara berkontribusi sebanyak 17 persen dari seluruh kasus kanker.
Serta, fakta yang mengkhawatirkan adalah 70 pasien kanker payudara datang untuk konsultasi dalam keadaan stadium lanjut, sehingga berdampak pada kualitas hidup dan peluang kesembuhannya.